Si buscas hosting web, dominios web, correos empresariales o crear páginas web gratis, ingresa a PaginaMX
Por otro lado, si buscas crear códigos qr online ingresa al Creador de Códigos QR más potente que existe


Hidup penuh barokah & bahagia yaitu impian tiap-tiap manusia. Jalan utk menuju ke sana juga sebenarnya telah dituntun & dipandu oleh Allah lewat Rasul-Nya yg mulia. Standart bahagia & barokah juga telah digariskan oleh sang pencipta alam raya ini. Sehingga, ketidak pahaman mengenai gagasan ini bakal berdampak bervariasinya tingkah polah kita dalam memenuhi kepentingan hidup kita sehari - hri. Ada yg pilih lurus layaknya intruksi Ilahi, ada yg pilih bengkok dgn janji kebahagiaan semu & sementara. Ada serta yg percaya jalannya lurus serasi intruksi, padahal hakikatnya bengkok & menyimpang, atau tercampur antara lurus & bengkoknya jalan. 

Aku percaya kita tak sedang berada di golongan mereka yg pilih jalan yg bengkok & menyimpang dari kebenaran. Aku selalu berdoa mudah-mudahan aku & semuanya istiqomah dalam jalan lurus sama seperti yg sudah Tuhan jabarkan dalam kitab Suci-Nya yg mulia. Tetapi begitu, mengevaluasi jadi kewajiban kita di tiap-tiap diwaktu supaya potensi kontaminasi antara kebaikan & keburukan dalam harta kita sanggup kita deteksi dgn cepat. Ada sekian banyak aspek yg sanggup kita evaluasi, apakah keberkahan sudah membersamai harta & kehidupan kita. Sebab, di tengah kehati-hatian kita pada yg haram, yang merupakan manusia yg lemah, potensi ketergelinciran itu bakal selalu ada. Bahkan tidak dengan sadar. [Oyah, pembahasan lainnya juga menarik berbagi bahagia bersama tabloidnova.com

Mula-mula, Pernahkah kita mengalami, berapa banyakpun duit yg kita mampu, beliau tak sanggup bersi teguh lama alias langsung habis? Atau, pernahkah kita tiba - tiba meraih bonus atau naik pendapatan, namun sama saja, habis tidak berbekas sedangkan kepentingan tetap tidak sedikit yg belum terbeli? Apabila harta kurang keberkahannya, ada saja jalan yg menciptakan duit tidak bersi teguh lama tinggal di kantong kita. Ditambah, Allah menanamkan dalam hatinya rasa kurang & tidak sempat puas dgn apa yg didapat kini. 

Ke-2, Tidak Sukses melulu. Terhadap nggak jalan. Pernahkah kita mengalaminya? Business A bangkrut. Jualan B rugi. Proyek C ditipu orang. konsep D terbengkalai. Kerja jadi langganan PHK. Walau bukan hal satu - satunya, tetapi saat kita mengalami elemen yg begitu, sehingga sepatutnya kita mengevaluasi kembali harta kita. Di Samping evaluasi lainnya, terkait kapabilitas, attitude, skill, & yang lain. 

Ke-3, tidak sedikit gerakan namun tak menfaat. Misalnya, telah mencari ilmu & baca buku sekian lama, tapi tidak ada ilmu yg didapat. Telah bekerja seharian tapi tak membuahkan tepat yg di harapkan. Seandainya telah berjalan aspek yg begitu, yuk evaluasi lagi diri kita masing - masing! 

Keempat, saat habis dgn kesia-siaan. Jelasnya sibuk, tetapi sebenarnya tidak sedikit periode dihabiskan bersama perkara yg sia-sia. Tidak Sedikit main-main fesbuk, tidak sedikit menonton program Televisi, tidak sedikit nongkrong dgn sahabat, tidak sedikit main-main game, tidak sedikit bergosip. & kegiatan sia - sia lainnya tidak terasa berjam - jam telah terlewat. Tetapi kala membaca Quran 5 menit sehari serta rasanya luama sekali. Solat pula di akhir saat, nggak hingga lima menit pun. Berkahnya dikala itu misalnya ada terhadap ulama' kita. Sempat dengar kan berapa kali imam Syafi'i khatam Al Quran dalam sehari? atau berapa umur Imam nawawi bersama seabreg karya kitab yg ditulisnya? & lain - lain. Kok sanggup? 

hmm.. sebab tidak jarang kali, keberkahan itu sanggup kita deteksi waktu kita telah bicara "Kok dapat?" dgn penuh keheranan. Tak masuk akal memang lah. Misalnya, penghasilan sedikit tetapi terasa lumayan aja, tidak sedikit jalan kemudahan yg tak disangka-sangka. Bisnis apapun enteng & hasil. Bekerja sedikit akhirnya tidak sedikit. dikala sedikit tetapi produktivitasnya tinggi. & lain - lain. 

Tapi butuh dicatat, tak senantiasa kemudahan dalam faktor rizki menandakan barokah hidup kita, lantaran tidak sedikit orang - orang yg dari sisi harta berkecukupan bahkan lebih, tapi bersumber dari yg tak halal & tak barokah. Tanda yg paling terang yg dapat kita rasakan ialah, rasa pass yg diberikan oleh Allah bersama apa yg kita sanggup ketika ini. Qonaah kata orang. Qonaah itu tak dapat dicari & dipelajari, beliau ilham serentak dari Allah sesudah apa yg kita jalankan pas bersama apa yg Allah perintahkan..wallahu a'lam. 

Kembali ke notebook! dulu gimana seandainya sesudah evaluasi, ke empat elemen tersebut berjalan kepada kita? 

mula-mula, mengecek kembali sumber - sumber & kegiatan kerja kita, apakah ada yg terkontaminasi dgn yg haram? disini bekalnya yaitu ilmu berkaitan halal & haram. Jikalau dirasa kurang dari sudut ilmu, bakal berkonsultasi dgn para ulama atau ustadz yg berkopeten dibidangnya. 

ke-2, keadaan ibadah & amal yaumiyyah kita. Apakah elemen itu berefek kepada urusan rizki? buktikan saja! mencoba dievaluasi ibadah wajib kita. Sunnahnya? Adakah perkara haram yg masihlah dilakukan? 

ke3, sudahkah kita bersedekah atau berzakat? Dalam perihal ini, Ada suatu kisah. Ada seseorang karyawan swasta mengeluh & berkonsultasi terhadap satu orang ustadz, bahwa pendapatan yg diperolehnya tiap-tiap bln sebenarnya tidak sedikit, tapi senantiasa tak pass & habis sebelum waktunya. Sesudah berbincang sekian banyak lama, hasilnya sang ustadz mendapat suatu rangkuman & memberikan usul pada sang karyawan buat tak membawa semua upah bulanannya. Saran itu di terima oleh sang karyawan. Bln perdana, dia menyisakan seperempat gajinya yg tak dirinya ambil. Nyata-nyatanya akhirnya sama, masihlah habis sebelum waktunya. Bln berikutnya, beliau menyisakan sepertiga gajinya yg tak dirinya ambil. Hasilnyapun sama. Namun anehnya, gajinya malah berkukuh sedikit lama dari kebanyakan. Menginjak bln berikutnya, dgn keyakinan penuh, beliau menyisakan setengah dari gajinya yg tak dia ambil. Nyatanya akhirnya, ajaib! penghasilan yg cuma setengah dari rata rata malah lumayan buat satu bln, bahkan ada sisa. seterusnya dirinya kembali terhadap sang ustadz & menceritakan pengalamannya. Nasehat sang Ustadz, "Ambil saja setengah dari penghasilan kamu, & sedekahkan setengahnya, dikarenakan sejatinya, yg setengah itulah milik kamu, & setengahnya hak orang lain!". Ajaib. Sesudah bln - bln berikutnya dia memperoleh pemasukan yg berlipat - lipat dari umumnya. Tapi ada yg masih, dirinya senantiasa menyisakan setengah dari apa yg dia akan utk disedekahkan!
© 2024 My website

05958